PURBALINGGA, (PRLM).- Masyarakat pariwisata panik dengan status
waspada Gunung Slamet. Mereka menanyakan kondisi keamanan tempat-tempat
wisata di Kabupaten Purbalingga dan Banyumas, Jawa Tengah.
Informasi simpang siur kondisi terkini Gunung Slamet membuat wisatawan takut berkunjung ke Purbalingga dan Banyumas.
“Soal status Gunung Slamet sempat membuat banyak pihak yang hendak
berwisata ke Purbalingga panik, mereka banyak bertanya tentang kamanan
lokasi wisata di sini (Purbalingga)," kata Kabid Pariwisata Dinas
Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga,
Ir Prayitno, M.Si, Kamis (13/3/2014).
Mereka khawatir seolah-seolah situasi sudah mencekam, padahal masyarakat di Purbalingga masih tenang dan tidak panik.
Lokasi wisata yang berbahaya adalah wisata pendakian ke Gunung Slamet.
Sejumlah obyek wisata di Purbalingga tetap aman untuk dikunjungi.
Lokasi obyek wisata jauh dari Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang
ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan
Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).
"Kecuali pos pendakian Gunung Slamet yang ditutup sementara, semua obyek wisata lainnya tetap aman untuk dikunjungi," katanya.
Obyek wisata itu meliputi Owabong, Sangaluri Park, Purbasari
Pancuranmas, Kolam Renang Tirta Asri Walik, Kolam Renang Ciblon, dan
Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman.
“Obyek wisata Goa Lawa yang berada di Desa Siwarak, Kecamatan
Karangreja, juga masih aman dikunjungi. Goa Lawa ini jarak dari kubah
lava Gunung Slamet sekitar 12 kilometer,” katanya.
Berdasarkan laporan PVMBG, potensi bahaya gunung Slamet dibagi dalam
iga zona KRB. Zona KRB III yakni kawasan yang selalu berpotensi terancam
aliran lava, gas racun, awan panas serta selalu terancam lontaran batu
(pijar), dan hujan abu lebat dalam radius 2 km dari puncak.
KRB II yakni kawasan yang berpotensi terlanda aliran lava, gas
racun, awan panas serta berpotensi terancam lontaran batu (pijar), dan
hujan abu lebat dalam radius 4 km dari puncak.
KRB I merupakan kawasan yang berpotensi terlanda aliran lahar hujan,
berpotensi terhadap hujan abu lebat serta kemungkinan dapat terkena
lontaran batu (pijar) dalam radius 8 km dari puncak.
Jika melihat zona KRB Gunung Slamet, obyek wisata di Purbalingga
tetap aman dan nyaman untuk dikunjungi. Jadi, wisatawan yang sudah
menjadwalkan datang ke Purbalingga untuk berlibur tidak perlu
terpengaruh isu-isu yang tidak benar,” tegas Prayitno.